May 14, 2011

Afran Return...

here i'm...
afran kembali ngeblog...
setelah hampir 3 tahun meninggalkan blog yang dengan susah payah membuatnya (lebay :D) dan sempat lupa apa user name dan paswordnya, akhirnya bisa menulis disini kembali...
biar tidak ada lost story selama 3 tahun ini aku kemana, ngapain, dan ada kejadian apa aja yang menimpaku, monggo disimak kisah berikut ini:

Tahun 2009

Setelah putri cantik kami Nabila lahir, kegembiraan dan kebahagian menyelimuti awal tahun ini ditambah kesibukan sebagai abi, mengganti popok, bikin susu, menggendong dan aktivitas lainya yang biasa dilakukan para bapak. Kesibukan mengajar, belajar karena masih menjadi mahasiswa PPAK FE UNS (Pendidikan Profesi Akuntansi FE UNS), dan sebagai abi "newbie" sedikit membuat sibuk di tahun ini, bahkan sampai menurunkan kembali BB (berat badan) yang sudah susah payah di tambah saat menemani istri hamil yang ga mau makan klo ga ditemani. Tak apalah pikirku, toh kurus-kurus begini masih ganteng juga (narsis.com hehe). Alhamdulillah status mahasiswa berakhir sudah sekitar bulan mei atau juni tahun ini. Dengan terlepasnya status ini setidaknya membuat kesibukan sedikit berkurang. Tapi... ternyata Alloh mempunyai rencana lain, karena sebulan setelah selesai PPAK ternyata istriku mendapat panggilan untuk mengajar di TKIT Nur Hidayah sebuah lembaga pendidikan Islam Terpadu ternama di Solo saat itu sampai saat ini. Hilang satu kesibukan muncul kesibukan lain untuk setiap hari mengantar dan menjemput kekasih pujaan hati ke dan dari tempat mengajar. Dan selama kerja putri kecil kami diasuh Eyang Ti yang dengan telaten menemaninya (hingga saat ini). Mulai pertengahan tahun sampai akhir tahun disibukkan dengan merenovasi rumah (PMI maksudnya :D) plus persiapan pernikahan adik ipar. Finally semua selesai tepat pada waktunya dan sukses :)

Alhamdulillah tahun ini usia putri kami sudah 1 tahun dan pernikahan kami baru berjalan 2 tahun. Dan ternyata tahun-tahun berikutnya pun lebih banyak kejutan dan kebahagiaan... :)

oh iya akhir tahun diwisuda profesi seklaian update poto sapa tau ada yang penasaran seperti apa mukaku saat itu, lucunya nabila n cantiknya istriku hehe...



Tahun 2010

Tahun ini diawali dengan kesibukan kerja yang penuh dengan kerjar deadline persiapan akreditasi Program Studi D3 Akuntansi FE UNS tempatku beraktifitas dan membentuk generasi yang profesional dalam bidang akuntansi (itu bahasa visi prodi :D). Berangkat pagi, nganter istri dulu, ngajar, ngerjain borang dan self evaluation, jam 3an jemput istri trus diturunin depan kampus cos masih harus dikampus buat lembur, dan pulang malem. Bisa dibilang seperti vampir yang takut ketemu matahari, berangkat matahari belum terbit pulang matahari udah tenggelam. Aktivitas seperti ini terus berjalan sampe visitasi asesor datang sekitar bulan April.
Lepas April, santer berita peluang study lanjut. Dengan bekal hasil TOEFL yang pas-pasan dan TPA yang lumayan mencoba apply, alhamdulillah diberi sinyal lanjut. Sinyal bersambut dengan satu syarat harus di UI (dueeerrrr....) sebenernya ga kaget juga cos udah ada kabar burung seperti ini sebelumnya hehe... Apa mau dikata, demi kemajuan dan kesejahteraan (lebay lagi :D) maju terus pantang kendor, apply SIMAK UI periode 2 ambil MAKSI UI konsentrasi Sistem Informasi. Setelah ujian masuk UI dengan H2C (harap2 cemas) akhirnya 24 Juli 2010 keluar juga pengumuman "selamat anda diterima" dan dengan bangga kuucapkan "jakarta here i come"... :D Ternyata modal untuk kuliah ga sedikit, meski dapet beasiswa ternyata terpaksa juga ku jual "mba fita" motor yang menemaniku sejak akhir kuliah sampe beranak istri, jatuh sampe kesrempet, pokoknya suka duka berdua dengan mba fita motor honda supra fitku yang setia... nasibmu gmn sekarang?? Dengan modal hasil jualan mba fita, yang ga begitu banyak lumayanlah buat ongkos bolak-balik jakarta plus cadangan living cost buat awal kuliah nanti karena menurut kabar burung lagi living cost bakalan lama turunya... hiks... Kuliah Maksi UI dimulai akhir agustus tepat akhir bulan Ramadhan juga beuh... waktu itu kok yo nanggung tho kuliahnya... (begitulah perasaan mahasiswa :D). Untuk memenuhi kewajiban berangkat juga dengan senja utama koper gede, tas ransel, plus kresek berisi makan sahur. Sampai dijakarta langsung berbenah dan bersiap masuk kuliah. Dengan berfikir baru masuk kuliah minggu pertama ini biasanya belum banyak tugas so lappy ga ke angkut pas berangkat kemaren tapi ternyata... dosen-dosen sudah memberikan tugas yang banyak... Maklum ternyata kultur S1 berbeda dengan S2 hehe... ketauan malesnya neh... :D Finally minggu pertama berjalan cukup lancar meski tanpa lappy dan saatnya kita mudik... hurray... Mudik?? wah ga kebagian tiket neh, dengan H2C menghubungi sodara yang kebetulan kerja di KA Argo Dwipangga akhirnya dapet juga kesempatan pulang meski harus jadi penumpang gelap dan dipaksa turun dulu di st. manggarai dan pastinya naik lagi donk... hehe... dan pengalaman penumpang gelap cukup sekali aja deh, ga mau lagi, malu juga udah ganteng-ganteng disuruh turun dari ka... :D
Lepas Ramadhan dan Lebaran, kembali lagi ke jakarta menunaikan wajar (wajib belajar) 1,5 th (wajar 9 th udah lewat cuy.. :D). Sampai Jakarta langsung berkutat dengan tugas, paper, dan presentasi, alhamdulillah sudah ada lappy tosiba 14" yang gede plus berat tapi sangat membantu. Beradaptasi dengan semua tugas membuat harus betah dikampus, jadi hampir tiap hari berangkat pagi pulang petang. Meski itu melelahkan tapi menyenangkan juga, fasilitas kampus internet, ruang diskusi plus AC sangat nyaman dibanding kamar kos yang kecil dan panas :D Semester 1 ini terlewati dengan cukup baik meski hasilnya belum mencapai target yang diharapkan, mari kita lihat semester 2 harus jauh lebih baik... cayooo....
ini beberapa foto kegembiraan selama kuliah
berdiskusi dengan riang :)



Selesai UTS... tersenyum lebar...



Akhir tahun ini di akhiri dengan selesainya UAS semester 1, ini foto kegembiraan kami saat makan melepas UAS dengan tenang :D



Capek juga mengingat dan menulis kejadian dari 2 tahun lalu... untuk kisah 2011 next time di muat lagi... terimakasih sudah menyimak... :D

November 13, 2008

Call me "Nabila"

Assalamu'alaikum....
Namaku Nabila Refa Azizi, aku lahir tanggal 16 Ramadhan 1429 H atau 16 September 2008 tepat jam 6 lebih 45 menit di ruang bersalin RS PKU Karanganyar. Bobotku 3,6 Kg dan panjangku 50 cm waktu lahir tapi sekarang aku tambah endut jadi 5,2 Kg dan tambah panjang jadi 59 cm. Foto dibawah ini fotoku beberapa jam setelah lahir dan masih di RS PKU. Endut khan...


Nah klo foto yang dibawah ini, aku udah dirumah dan usia udah beberapa minggu. Mataku masih sipit tapi aku bukan keturunan china lho ya...

Nah kalo foto yang ini diambil pas aku bobo siang ama abiku, liat aja tanganku mirip abi klo lagi bobo he..he.. angkat tangan !!!

Ini aku lagi di peluk ama abi didepan TV, mirip ga aku ma abiku?

Ini foto terbaruku, diambil beberapa minggu lalu pas aku mo jalan-jalan ama ummi dan abi keiling kampung, cantik khan aku... kecil-kecil udah jadi akhwat lho...

Ma'acih udah mo baca storyku sampe ketemu lain waktu ya... seneng deh bisa kenalan ma semuanya. Oia klo mo kenalan lebih lanjut hubungi abiku aja ya...

August 26, 2008

Khutbah Rasulullah Menjelang Ramadhan

Selain memerintah shaum, dalam menyambut menjelang bulan Ramadhan, Rasulullah saw. selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan. Inilah pesan Rasulullah tatkala memasuki Ramadhan.

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA.

Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.

Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.

Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba- Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar.

Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma.

Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan- Nya di hari kiamat.

Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan.

Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu.

Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.”“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka.

Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.”“Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya .

Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Sumber :
www.taushiyah- online.com yang diambil dari milist alumni_bppi_feuns@yahoogroups.com

kenangan terindah (part 2)



Alhamdulillah akhirnya sempat juga menulis blog ini. Afwan udah lama ga update padahal pembaca skalian udah nunggu cerita selanjutnya ya :D (sok banget). Semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi. Monggo disimak cerita lanjutanya...

Setelah mendapat restu dari ortu dan keluarga, akhirnya pada awal Februari 2007 murobbiku mempertemukan aku dengan akhwat yang memiliki nama unik bagiku "Renny Celica" dalam ta'aruf. Ta'aruf diadakan dirumah murobbiku, sekitar jam empat kurang aku sudah dirumah MR. Sambil menunggu akhwat itu datang aku mencoba membuka kembali biodata yang sudah lama ku simpan sejak aku menerima biodata itu, kucermati dan kubaca ulang sambil menyiapkan pertanyaan yang ingin aku tanyakan padanya. lima belas menit sudah aku menunggu sedangkan dia dan murobbiyahnya belum juga kelihatan, murobbiku mencoba menghubungi menanyakan sudah sampai mana. Alhamdulillah sekitar setengah lima sore dia bersama murobiyahnya sampai ke rumah MR.

Ta'aruf dibuka oleh MR sekaligus orang yang menjadi moderator. Setelah dibuka langsung MR mempersilahkan kami untuk saling tabayun (konfirmasi) terkait biodata dan hal-hal lain yang ingin kami tanyakan diluar biodata. Pertengahan ta'aruf hujan turun sampai ta'aruf ini berakhir, dalam hatiku aku berdoa "semoga hujan menjadi pertanda berkah Alloh turun dalam proses kami ini, amin". Akhirnya ta'aruf pun selesai menjelang maghrib dan menyisakan kemantapan di hati kami untuk meneruskan proses ini ke jenjang selanjutnya. Alhamdulillahirobbil'alamiin...

Selanjutnya aku dan MRku bersilarurahim kerumah calon mertua. Pertemuan pertama memang mendebarkan, jauh dari yang aku fikirkan ternyata mereka sangat welcome sekali. "Ya begini ini mas orang tuanya Renny" satu perkataan yang masih cukup teringat dalam benakku sampai saat ini. Dari obrolan singkat itu aku bisa menyimpulkan bahwa keluarga sang akhwat baik meski dari sisi agama masih sangat awam. Satu hal yang unik, ternyata rumah sang akhwat berseberangan dengan rumah temen MRku. Tahapan selanjutnya tinggal mengutarakan secara lugas kepada kedua orang tuanya.

Ternyata dari pihak orangtua akhwat hanya memberi lampu kuning yang berarti "panding". Melihat keadaan ini MRku mempertemukan kami dalam second ta'aruf untuk memperjelas progress. Alakulihal, setelah di telpon Abah untuk mengutarakan langsung kepada orang tuanya tentang maksud hati ini dan berangkat sendiri, ku beranikan diri untuk menemui orantuanya dan mengutarakan semuanya. Alhamdulillah mereka menerima dan siap ketika orangtuaku melamar anaknya, diputuskan keluargaku akan melamar tanggal 8 April 2007. Satu anak tangga lagi telah terlewati...

8 April 2007, satu moment yang mungkin tak terlupakan "gue ngelamar akhwat bro..." Segala persiapan sudah dipersiapkan jauh hari dan kami sekeluarga segera take off dari Semarang menuju Karanganyar. Singkat cerita moment ini berjalan lancar ditandai dengan melingkarnya cicin dijarinya sebagai tanda khitbahku untuknya. Tali sudah terikat tinggal mengalungkannya di bahtera pernikahan.

Tak selang berapa lama, keluarga Renny berkunjung ke Semarang. Harapan dari keluargaku semoga segera muncul tanggal pernikahan kami. Alakulihal ternyata permintaan keluarganya akad pernikahan dilakukan tahun depan atau 2008, mendengar hal itu hatiku bergumam "selama itukah?" Padahal untuk menjaga hati dan komunikasi itu teramat susah bagi kami. Bayangkan saja ga pernah pacaran dan sekarang sudah ada orang yang dekat dihati bagaimana kalo terlalu lama? Bisa-bisa kami zina hati. Alasan mereka cukup masuk akal karena penundaan ini untuk mempersiapkan maisyah kami yang belum memadai. Tapi aku yakin ketika maisyahku sudah mantap aku akan "tembak" mereka untuk menyegerakan.

Alhamdulillah, awal Juni 2007 pengumuman dosen diploma 3 FE UNS keluar dan namaku tercantum disana. Melihat peluang untuk mempercepat pernikahan kami aku komunikasikan niatanku ini dengan Abah dan ternyata beliau meng-acc "cihui..maju terus pantang mundur" sorakku senang. Degan mantap aku bersilaturahim kembali kerumah Renny untuk menembak orang tuanya supaya dapat mempercepat pernikahan kami. Sesuai rencana Alloh alhamdulillah mereka merespon positif niatan kami untuk menyegerakan jalinan suci ini. Dipilihlah tanggal 21 Desember 2007 sebagai hari akad pernikahan kami dan tanggal 22 Desember 2007 untuk acara walimah.

Sebelas bulan penantian kami berakhir, penghulu dan saksi telah siap di Masjid Al-Muhaimin tempat yang direncanakan menjadi saksi bisu pernikahan kami. Tetapi Alloh berkehndak lain, menjelang akad dimulai mendung yang sedari tadi menyelimuti langit menurunkan hujan dengan lebatnya sehingga akad terpaksa dipindah di rumah Renny. Ditengah hujan lebat itu Papa Renny mengucapkan ijab "Saudara Adi Firman Ramadhan bin Rachmad saya nikahkan saudara dengan anak saya Renny Celica binti Didik Sumardi dengan maskawin tafsir Al-Quran dan emas sebesar 12,21 gram" dan segera kujawab "Saya terima nikahnya Renny Celica binti Didik Sumardi untuk saya dengan maskawin tersebut tunai". Layar bahtera ini telah terkembang saat kami untuk mengarungi samudera ini berdua. Diselingi dengan air mata yang mengalir tatkala kami harus mencium tangan dan sungkem kepada kedua orang tua kami, kerinduan akan hadirnya Ummi tercinta dalam pernikahanku ini membuat air mata ini mengalir begitu deras. Illahi robbi ijinkan kami untuk senantiasa menjaga ikatan ini yang telah Engkau anugerahkan kepada kami.

Saat ini kami tengah menanti kelahiran buah hati kami yang semoga mampu menjadi generasi penerus kami dalam berdakwah...

February 22, 2008

kenangan terindah (part 1)



Memang benar orang bilang "kebahagiaan seorang anak manusia adalah ketika ia bisa membagi suka dan duka dengan belahan jiwanya". Bukan dengan pacar tentunya tapi seorang istri atau suami. Aneh memang kenapa kebahagiaan ini datang begitu saja dan begitu cepat meski menunggu 11 bulan lamanya. Anyway, semua bukan tanpa perencanaan tapi justru ini semua sudah direncanakan oleh Alloh tentunya sebelum saya dan dia bertemu.

Sebuah kisah yang ingin kami bagi untuk anda semua dan semoga bisa menjadi kisah terindah bagi kami...

Kisah ini bermula...

Satu pagi di akhir Januari tahun 2007 ketika malam-malam sebelumnya ada gundah dalam diri ini, sebuah pesan singkat mampir di ponsel "Akh antum bisa kerumah sekarang? ada yang mau ana sampaikan" begitu kira-kira isi pesan itu. Ada perasaan tidak enak saat itu, kenapa murobbiku tiba-tiba sms seperti ini dan harus sekarang, dan tanpa pikir panjang kubalas pesan itu "Ane kerumah sekarang". Sampai rumah murobbi beliau langsung menanyakan siapkah ane dikenalkan dengan seorang akhwat??? deg...deg...deg... seakan jantung ini berdetak lebih kencang mendengar pertanyaan itu. Terjawab sudah penantian ini sejak bulan November tahun 2006 baru saat ini ada jawabnya. Kujawab seadanya dan beliau pun langsung menyodorkan amplop putih yang sudah bisa kutebak isinya berupa proposal nikah dan biodata seorang akhwat tentunya. "Antum baca dulu proposalnya dan tanyakan ke orang tua bagaimana, kalo sudah mantap hubungi ane untuk diteruskan atau tidak" masih dengan gugup kujawab "Iya akh nanti ane hubungi antum lagi kalo sudah punya jawaban" dan segera aku pamit untuk pulang.

Sampai di kos, kututup pintu dan jendela kamar agar tidak ada yang melihatku saat kubuka dan baca biodata ini. Kubuka amplop putih itu dan mulai kubaca kata per kata yang tertulis didalam lembaran-lembaran proposal dan biodata itu. Renny Celica nama akhwat itu, masih skripsi, dua bersaudara, anak sulung, dan tinggal di Karanganyar. Nama ini asing ditelingaku meski dia berasal dari FISIP tetangga dekat fakultasku tapi belum pernah kudengar nama itu apalagi kulihat wajahnya. Melihat harapannya dalam mencari ikhwan yang tepat untuk menjadi qowamnya kelak ada sedikit keoptimisan untuk meneruskan proses ini tapi dengan persetujuan Abah dan semua saudaraku dulu tentunya.

Akhir minggu ini aku pulang ke Semarang dengan membawa satu misi mencari restu. Sampai di Semarang, sebuah rapat keluarga digelar untuk dengar pendapat satu sama lain. "Abah, ini foto calon mantu" ucapku kala itu. "Udah kenal berapa lama dek? Temen sekampus? udah lulus belum?" tanya Abah menjawab perkataanku tadi. Dengan malu-malu kuterangkan bahwa akhwat yang difoto itu baru ku kenal dan dikenalkan oleh ustadz, masih skripsi, temen sekampus tapi beda fakultas. "Tenan wis wani nikah? opo ra kerjo sing tenan sik lik nembe nikah?" tanya Aa menimpali pertanyaan Abah. Gubrak... Gimana aku menjawab nih??? Dengan style cool kujawab sekenanya, "kenapa harus nunggu kerja mapan dulu, ya kalo kerjaanya cepet dateng klo ga? ga nikah-nikah donk..." kontan seisi ruang keluarga tersenyum. Kesimpulanya, mereka semua setuju dengan niatanku ini tapi mereka mengingatkanku untuk sabar kalau ternyata orangtua akhwat itu menolak karena aku belum memiliki kerja yang mapan. Benar juga sih, mertua mana yang mau punya mantu dengan gaji perbulan 500 ribu perak??? Any way perjuangan ini belum berakhir masih dipermulaan.

Sepulang dari Semarang kusampaikan pada Murobbi kalau keluargaku merestui untuk meneruskan proses ini. Meski ketika itu aku ditanya Abah "Sudah sering ngobrol berdua dengan Renny mas?" aku hanya bisa berbohong dengan menjawab "Sudah" padahal bertemu dengan akhwatnya saja aku belim pernah apalagi ngobrol???. Semoga ini kebohongan yang diridhoi dan restu Abah bukan karena aku sudah ngobrol atau belum tapi memang restu yang tulus untuk melanjutkan proses ini.

to be continued....